China Luncurkan Paspor Vaksin Covid-19
Di publikasikan oleh Admin Pada Tanggal 15 Maret 2021
China resmi meluncurkan sertifikat vaksinasi Covid-19 untuk mengantisipasi perjalanan internasional. Paspor vaksin ini tersedia dalam dua format, yaitu digital dan kertas. Warga negara China dapat mendaftar untuk mendapatkan sertifikat pada program mini WeChat yang di luncurkan pada Senin, 8 Maret 2021. Tepatnya sehari setelah Menteri Luar Negeri Wang Yi mengumumkan inisiatif tersebut pada konferensi pers tahunannya. Menurut Wang Yi, paspor tersebut akan membantu mempromosikan pemulihan ekonomi dunia dan memfasilitasi perjalanan lintas batas.
Melansir dari laman The Straits Times, Selasa (9/3/2021), China termasuk negara pertama di dunia yang mengeluarkan paspor vaksin yang menunjukkan rincian inokulasi Covid-19, serta hasil tes asam nukleat dan antibodi.
"Pandemi masih bersama kami, tetapi ekonomi dunia perlu dimulai kembali dan pertukaran orang ke orang dilanjutkan tanpa penundaan lagi." kata juru bicara kementerian Zhao Lijian.
China siap untuk berdiskusi dengan negara lain tentang pembentukan mekanisme kode kesehatan yang di akui bersama, lanjut Zhao. Tak hanya China, beberapa negara seperti Denmark & Swedia tengah mengembangkan paspor kesehatan mereka sendiri. Lebih dari 200.000 orang di Inggris sudah menandatangani petisi yang dapat diperdebatkan di Parlemen untuk tidak memperkenalkan sertifikat vaksin. Menurut mereka hal itu dikarenakan dapat digunakan untuk membatasi hak orang yang telah menolak vaksin Covid-19.
Sementara itu, Asosiasi Perjalanan Udara Internasional, yang memiliki 290 anggota maskapai, aplikasi perjalanan yang memungkinkan otoritas imigrasi dan maskapai penerbangan untuk mengumpulkan dan membagikan hasil vaksinasi dan tes Covid-19 para wisatawan. Singapore Airlines akan menjadi maskapai pertama yang menggunakan aplikasi ini untuk digunakan pada penerbangan Singapura ke London mulai 15 Mar 2021, dan sebanyak 30 maskapai penerbangan lain akan menguji aplikasi tersebut dalam dua bulan ke depan.
Sertifikat kesehatan elektronik China yang baru diluncurkan dilengkapi dengan kode QR ter-enkripsi bagi pemerintah untuk mengakses informasi pribadi. Namun, masih tidak jelas seberapa berguna kode kesehatan ini untuk sekarang ini, atau negara mana yang sedang dalam pembicaraan dengan Beijing untuk mengakui paspor vaksinnya. Itu masih mewajibkan wisatawan yang masuk untuk menyelesaikan karantina 14 hari.
Di antara proposal yang diajukan oleh delegasi di sidang parlemen tahun ini yang sedang berlangsung adalah beberapa yang menyerukan paspor vaksin yang dapat membantu memulihkan perjalanan dan melonggarkan aturan karantina. Di bidang pengembangan vaksin, Negeri Tirai Bambu telah menyetujui 17 kandidat vaksin untuk uji klinis, tujuh di antaranya telah memasuki uji coba fase tiga dan empat telah disetujui untuk digunakan di negara tersebut.
Image Credit : Freepik.com