Responsive image

For Info & Inquiries
+6285954487807

Responsive image

Jepang Larang Wisatawan Makan Sambil Berjalan

Di publikasikan oleh Admin Pada Tanggal 24 Juni 2020
Responsive image

Jepang tengah berjuang mengatasi pedagang kaki lima penjual makanan asongan yang mewabah di sejumlah lokasi wisata populer. salah satunya Kamakura, kota yang ada di prefektur Kanagawa.
 
Pada April 2019, Kamakura mengeluarkan peraturan resmi yang meminta seluruh wisatawan untuk tidak makan sambil berjalan. Alasan utama pemberlakuan larangan itu adalah sampah dari kemasan dan sisa makanan yang dapat menarik perhatian hewan di sana, merepotkan penduduk setempat untuk membersihkannya.
 
Banyak penduduk Jepang percaya bahwa makan sambil berjalan atau melakukan aktivitas fisik lainnya adalah perilaku buruk dan tak sopan, karena bisa menunjukkan kalau Anda tidak menghargai makanan Anda. Bagi sebagian orang, keyakinan ini berakar pada Perang Dunia II, ketika stok makanan langka.
 
Namun turis yang berwisata ke kota ini tidak perlu merasa khawatir, sebab disebutkan lebih lanjut para wisatawan yang melanggar peraturan baru ini tidak akan dikenai denda. CNN melaporkan perihal kebijakan ini, para petugas setempat telah menyebarkannya di sekitar kota. Dengan catatan ini bukanlah sebuah peringatan, tetapi hanya salah satu cara untuk mendorong perilaku yang baik.
 
Masalah turis makan sambil jalan bukan persoalan utama di Jepang. Di Florence, Italia, bagian dari pusat kota memiliki larangan untuk tidak makan dan minum di trotoar, jalan raya dan di depan pintu toko serta rumah-rumah. Hal ini bukan hanya tentang kebersihan, namun juga disebabkan oleh aktivitas di sana yang sangat sibuk dan ramai, dan wisatawan yang duduk di trotoar membuat orang lain sulit untuk lewat atau berjalan.
 
Dalam kasus di Florence, pembatasan tersebut disertai dengan denda yang mahal, yaitu 500 euro atau sekitar Rp 8 juta.

 

Share On:

Daftar Newsletter

Jadilah orang pertama yang mendapatkan informasi diskon dan penawaran menarik