Ibukota Kerajaan Silla kuno, Kota Gyeongju dijuluki "museum tanpa dinding" karena banyaknya situs arkeologi dan kekayaan budaya sehingga Taman Nasional Gyeongju, satu-satunya taman nasional bersejarah Korea Selatan, terdiri dari kawasan lindung yang tersebar di seluruh penjuru kota.
Gyeongju terkenal dengan Kuil Bulguksa & Seokguram Grotto yang terdaftar di UNESCO, yang menjadi rumah bagi delapan Harta Karun Nasional Korea termasuk beberapa patung Buddha dan pagoda ikonik. Itu juga rumah bagi Observatorium Cheomseongdae, observatorium astronomi tertua yang masih ada di Asia.
Sentuhan modern: Di sela-sela berrkeliling sekitar kota, isi ulang tenaga Anda di Hwangnidan-gil, jalan perbelanjaan tempat butik, kios makanan ringan, dan kafe bertempat di bangunan bergaya tradisional Korea.
2. Pohang
Hwanho Park Space Walk (Korea Tourism Organisation)
Sementara Pohang saat ini adalah kota terpadat di Gyeongbuk. Kota ini pernah menjadi kota nelayan yang populer di kalangan nelayan Jepang selama pendudukan Kekaisaran Jepang di Korea dari tahun 1900-an. Buktinya adalah Jalan Rumah Jepang Guryongpo, di mana wisatawan dapat mengunjungi rumah-rumah tradisional Jepang yang telah dilestarikan dan diubah menjadi toko, kafe, dan Museum Sejarah Modern Guryongpo.
Sentuhan modern: Pohang menawarkan pemandangan pantai yang indah, baik dari pantai K-drama yang terkenal atau dari Hwanho Park Space Walk yang baru, sebuah “rollercoaster” baja dengan tangga yang dapat dilalui yang mencerminkan warisan kota sebagai jantung industri baja Korea Selatan.
3. Andong
Andong Mask Festival (Korea Tourism Organisation)
Sebagai ibu kota provinsi Gyeongbuk, ketenaran Andong adalah warisannya sebagai pusat tradisi rakyat, khususnya Desa Rakyat Andong Hahoe — Situs Warisan Dunia UNESCO — dan tarian topeng Andong Hahoe. Andong juga penting dalam menyebarkan Konfusianisme selama era Joseon; dua akademi Konfusianisme, Dosan Seowon dan Byeongsan Seowon, adalah bagian dari serial properti Warisan Dunia UNESCO.
Sentuhan modern: Pecinta kuliner akan mencoba beberapa hidangan lokal unik yang mencerminkan medan pegunungan di wilayah Andong.
4. Mungyeong
Mungyeong Saejae (Korea Tourism Organisation)
Mungyeong adalah tujuan ideal bagi mereka yang mencari pengetahuan "orang dalam" tentang Korea Selatan. Mungyeong Saejae, celah gunung dan pintu gerbang di jalan lama dari Seoul ke Busan, tetap tidak berubah dari negara Dinasti Joseon. Di dekatnya ada set film terbuka di mana drama sejarah difilmkan. Kota ini juga terkenal dengan keramiknya dan merupakan rumah bagi Festival Mungyeong Traditional Tea Bowl tahunan.
Sentuhan modern: Mungyeong adalah surga pecinta alam, dengan banyak kesempatan untuk hiking, berkemah, dan bahkan paralayang. Pastikan untuk menyimpan jus populer, teh, dan bahkan minuman keras yang dibuat dari apel lokal dan omija (beri lima rasa).
5. Daegu
Gyesan Cathedral (Korea Tourism Organisation)
Meskipun saat ini merupakan kota metropolitan independen, Daegu dulunya adalah ibu kota provinsi Gyeongbuk hingga tahun 1980-an dan berfungsi sebagai pusat perdagangan penting untuk wilayah tersebut. Berjalan-jalan di sepanjang Lorong Budaya Modern kota akan membawa pengunjung melewati waktu saat mereka menjelajahi kota Yangnyeongsi (Pasar Obat Herbal sejak tahun 1658), Gereja Katolik Gyesan (dibangun pada tahun 1903), dan masih banyak lagi.
Sentuhan modern: Jangan lewatkan Daegu Chimac Festival, festival musim panas tahunan di Taman Duryu yang merayakan perpaduan favorit antara ayam goreng berbumbu dan bir lengkap dengan panggung musik live dan taman bermain.