Responsive image

For Info & Inquiries
+6285954487807

Responsive image

Singapore Rilis Pelayaran Tanpa Tujuan Mulai 06 November 2020

Di publikasikan oleh Admin Pada Tanggal 09 Oktober 2020
Responsive image

Singapore Rilis Pelayaran Tanpa Tujuan Mulai 06 November 2020 - Singapore merilis layanan Pelayaran Tanpa Tujuan (Cruise to nowhere) mulai 06 November 2020, menyusul lampu hijau yang telah diperoleh terkait pengembangan pedoman keselamatan untuk mencegah penyebaran virus corona di kapal. Ini akan menjadi kapal pesiar pulang pergi tanpa bersandar di pelabuhan manapun.

Dilansir dari The Straits Times, Genting Cruise Lines dan Royal Caribbean International akan menjadi bagian dari safety cruise yang hanya akan melayani penduduk Singapore dengan kapasitas yang dibatasi hingga 50%. Genting Cruise Lines dengan kapal World Dreamnya akan mulai berlayar pada 6 November 2020, sementara kapal Quantum of the Seas dari Royal Caribbean akan mulai berlayar pada Desember 2020.

Semua penumpang harus menjalani tes Covid-19 sebelum naik kapal sebagai bagian dari program CruiseSafe Badan Pariwisata Singapore (STB), yang dikembangkan bersama oleh badan klasifikasi global DNV GL. Mereka juga harus mematuhi langkah-langkah protokol kesehatan, seperti wajib memakai masker serta menjaga jarak aman 1 m antar penumpang.

Semua kapal pesiar tidak diizinkan bersandar di Singapore sejak 13 Maret lalu setelah mereka mengikuti sejumlah negara untuk menutup pelabuhannya bagi kapal-kapal ini karena khawatir mereka mungkin membawa penumpang yang terinfeksi. The Diamond Princess, yang dikarantina di lepas pantai Jepang pada bulan Februari, menjadi saksi penyebaran cepat virus corona, dengan lebih dari 700 penumpang dan anggota kru dinyatakan sakit.

Dari kejadian itulah, langkah-langkah keamanan yang ketat akan diperlukan dari operator kapal pesiar di sini untuk mencegah terulangnya insiden serupa.

(Cruising Safely by STB - The Straits Times)
 
Semua jalur pelayaran harus diaudit dan menerima sertifikasi CruiseSafe untuk berlayar keluar dari Singapura. Program tersebut mengacu pada standar kesehatan dan keselamatan global, termasuk dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Asosiasi Internasional Cruise Lines (CLIA), dan kampanye kebersihan nasional Singapura (SG Clean).
 
Standar CruiseSafe meliputi:
  • Tindakan pengendalian infeksi di setiap tahap perjalanan penumpang, termasuk tes Covid-19 wajib sebelum naik ke kapal.
  • Protokol kebersihan dan sanitasi yang ketat di kapal.
  • Tindakan pengelolaan yang aman selaras dengan kebijakan nasional yang berlaku pada saat berlayar.
  • Memastikan 100 persen udara segar diseluruh kapal, sehingga tidak terjadi resirkulasi udara.
  • Mengurangi kapasitas kapal untuk memungkinkan jarak aman yang memadai.
  • Menyiapkan tindakan di dalam kapal untuk mencegah kontak dekat dan pembauran antar kelompok penumpang.
  • Rencana tanggap darurat untuk insiden yang berkaitan dengan Covid-19.
Pedoman ketat juga berlaku untuk awak kabin yang akan bekerja di kapal. Semua awak kapal harus menjalani karantina 14 hari di negara asal dan dinyatakan negatif Covid-19 sebelum keberangkatan. Setelah tiba di Singapore, mereka akan dites kembali serta karantina 14 hari di rumah. Begitu pelayaran dimulai, semua awak kapal juga akan menjalani tes secara rutin.
 
Mr Michael Goh, kepala penjualan internasional di Genting Cruise Lines dan presiden Dream Cruises, mengatakan Pelayaran Tanpa Tujuan akan menjadi pilihan bagi penduduk Singapore untuk liburan di luar resor berbasis darat. Ini merupakan dorongan yang akan sangat dibutuhkan untuk industri pariwisata Singapore.

Voucher SingapoRediscovers senilai $100, yang akan dikeluarkan untuk semua warga Singapore pada bulan Desember, tidak akan dapat ditukarkan untuk Pelayaran Tanpa Tujuan.
 
Badan pariwisata Singapore (STB) mengatakan bahwa Singapore adalah salah satu negara pertama di dunia yang mengembangkan dan menerapkan program audit dan sertifikasi wajib untuk jalur pelayaran yang bertujuan untuk menetapkan tolok ukur masa depan pelayaran di kawasan Asia Tenggara sebagai koordinator utama untuk pelayaran di ASEAN.

Pemerintah akan memantau hasil pelayaran dengan hati-hati dalam beberapa bulan mendatang sebelum memutuskan langkah selanjutnya untuk kapal pesiar.

Share On:

Daftar Newsletter

Jadilah orang pertama yang mendapatkan informasi diskon dan penawaran menarik